cara membaca meteran listrik
Padameteran, kamu sering menjumpai ada kode-kode atau huruf dan angka tertentu. Ternyata kode tersebut bukan tanpa makna. Ada arti tersembunyi di balik kode pada meteran listrik, misalnya. Kode CL6 = 6 A (Ampere) Angka 230/400V 50Hz = 220 V (Volt) Untuk menghitung daya listrik (Watt) di rumah adalah dengan mengalikan arus listrik dan tegangan.
Carapembacaan dan perhitungannya sama dengan pembacaan meter kWh. Pemakaian kVArh = (selisih pembacaan kVArh) x Faktor Meter. Selisih pembacaan kVArh = Penunjukkan kVArh bulan ini dikurangi kVArh bulan lalu. PENCATATAN HASIL PEMBACAAN METER
CaraMemasang Kwh Meter Listrik 3 Phase. Pemakaian kwh wbp = 20 x 200 x 1 x 16 = 64.000 kwh. To find the kwh that the machine draws do i multiply the line to line voltage and the current then divide by 1.73? Satu set modem yang digunakan sebagai meteran listrik atau pembaca kwh. P = √3 X V X I X Cos Φ.
Carauntuk mereset meteran listrik i ni terbilang mudah dan bisa dilakukan sendiri, namun masih banyak orang yang belum mengetahui langkahnya. Mereset meteran listrik ini sebenarnya penting untuk dilakukan terlebih lagi bila terjadi eror yang membuat listrik rumah tidak dapat digunakan. Baca juga : PLN Permudah Lapor Meteran Listrik Lewat WhatsApp
AYOBACA : Serba Serbi Cara Isi Token Listrik PLN Nantinya, foto stand meter itu akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik. "Baca meter mandiri bisa dilakukan oleh pelanggan, mulai tanggal 24 sampai 27 setiap bulannya," ujarnya.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Meteran listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang digunakan di rumah atau bisnis Anda. Mengerti cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik sangat penting agar Anda dapat mengontrol pengeluaran dan mengurangi tagihan listrik yang tinggi. Dalam artikel ini, saya akan memberikan panduan tentang cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan cara yang mudah dipahami. Cara Membaca Meteran Listrik Ada dua jenis meteran listrik, yaitu analog dan digital. Untuk membaca meteran listrik analog, caranya sebagai berikutCari meteran listrik Anda. Biasanya meteran listrik terletak di luar rumah atau di dalam kotak meteran listrik yang terletak di dekat meteran jarum pada meteran listrik. Jarum pada meteran listrik analog akan berputar sesuai dengan jumlah listrik yang digunakan di rumah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut. Pastikan Anda mencatat angka pada setiap jarum, mulai dari angka paling kiri hingga ke kanan. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Anda. Sementara itu, cara membaca meteran listrik digital adalah sebagai berikutCari meteran listrik angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Angka ini menunjukkan penggunaan listrik Anda dalam kilowatt jam kWh.Catat angka yang ditampilkan pada meteran listrik digital. Ini adalah angka yang digunakan untuk menghitung penggunaan listrik Menghitung Penggunaan Meteran Listrik Setelah Anda mengetahui cara membaca meteran listrik, langkah selanjutnya adalah menghitung penggunaan listrik Anda. Berikut adalah langkah-langkahnyaCatat angka meteran listrik pada awal bulan. Misalnya, pada tanggal 1 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1000 angka meteran listrik pada akhir bulan. Misalnya, pada tanggal 28 Februari, angka meteran listrik Anda adalah 1200 angka meteran listrik pada akhir bulan dengan angka meteran listrik pada awal bulan untuk mendapatkan penggunaan listrik Anda selama satu bulan. Dalam contoh di atas, penggunaan listrik Anda selama bulan Februari adalah 200 tagihan listrik Anda dengan mengalikan penggunaan listrik Anda dengan harga listrik per kWh yang ditentukan oleh perusahaan listrik artikel ini bermanfaat bagi Anda dan membantu Anda memahami cara membaca dan menghitung penggunaan meteran listrik dengan mudah! Lihat Inovasi Selengkapnya
Unduh PDF Unduh PDF Multimeter adalah alat yang digunakan untuk memeriksa tegangan AC atau DC, tahanan dan kelangsungan komponen listrik dan sejumlah arus kecil dalam rangkaian. Alat ini berguna untuk melihat apakah terdapat tegangan dalam sebuah sirkuit. Dengan demikian, multimeter dapat membantumu. Mulailah dengan Langkah 1 untuk membiasakan diri dengan perangkat dan belajar untuk menggunakan fungsi yang berbeda untuk mengukur ohm, volt, dan ampere. 1 Temukan papan skala multimetermu. Bagian ini memiliki skala berbentuk melengkung yang terlihat melalui kotak dan jarum penunjuk yang akan menunjukkan nilai-nilai yang dibaca dari skala.[1] Skala-skala melengkung pada kotak meter memiliki warna berbeda yang menunjukkan setiap skala, sehingga mereka akan memiliki nilai yang berbeda. Ini menentukan besar rentangannya. Permukaan pemantul seperti cermin yang berbentuk melengkung dan sedikit lebih lebar juga mungkin ada. Cermin digunakan untuk membantu mengurangi hal yang disebut "kesalahan paralaks," dengan menyejajarkan jarum penunjuk dengan bayangannya sebelum membaca nilai yang ditunjukkan. Pada gambar di atas, permukaan ini tampak seperti seutas jalur abu-abu lebar di antara skala merah dan hitam. Banyak multimeter baru memiliki keluaran digital ketimbang skala analog. Fungsi dasarnya sama, namun Anda dapat membaca hasil numeriknya langsung. 2 Temukan saklar atau tombol pilihan. Hal ini memungkinkanmu untuk mengubah fungsi antara volt, ohm, dan ampere dan untuk mengubah skala x1, x10, dll dari meteran. Banyak fungsi multimeter tersedia dalam beberapa rentang pengukuran. Oleh karena itu, adalah penting untuk mengatur keduanya dengan benar. Jika tidak, kerusakan serius pada meteran atau dampak yang membahayakan operator akan terjadi. Beberapa meteran memiliki posisi "Off" mati pada switch selektornya sementara yang lain memiliki tombol yang terpisah. Multimeter harus dimatikan bila disimpan dan tidak digunakan. 3 Temukan lubang jack pada multimeter untuk memasukkan kabel pengukuran. Kebanyakan multimeter memiliki beberapa colokan yang digunakan untuk tujuan ini. Satu biasanya berlabel "COM" atau -, yang berarti common umum. Biasanya kabel pengukuran berwarna hitam dihubungkan pada lubang ini. Jack ini akan digunakan untuk hampir setiap pengukuran yang diambil. Semestinya jack lain yang tersedia akan memiliki lambang "V" + dan simbol Omega tapal kuda terbalik masing-masing untuk Volt dan Ohm. Simbol + dan - mewakili polaritas probe kabel pengukuran ketika melakukan pengukuran tegangan DC. Dalam pemasangan standar, kabel merahlah yang akan memiliki polaritas positif dibanding kabel hitam. Hal ini baik untuk diketahui ketika rangkaian yang diuji tidak berlabel + atau -, seperti yang biasanya terjadi. Banyak multimeter memiliki jack tambahan yang diperlukan untuk pengukuran arus atau tegangan tinggi. Menghubungkan kabel ke lubang jack yang tepat sama pentingnya dengan memilih rentang dan mode pengukuran yang benar antara volt, ampere, ohm. Semua harus benar. Baca kembali buku panduan multimeter jika merasa tidak yakin akan jack yang semestinya digunakan. 4Sediakan kabel pengukur. Seharusnya tersedia dua buah kabel yang umumnya berwarna hitam dan merah masing-masing satu buah. Kedua kabel inilah yang akan dihubungkan ke perangkat apa pun yang kamu ingin ukur dan uji. 5 Temukan kotak baterai dan sekring. Biasanya kotak ini terdapat di bagian belakang, tetapi beberapa model memilikinya di samping. Kotak ini menampung sekring dan mungkin cadangannya dan baterai yang memasok listrik ke multimeter untuk menguji tahanan. Multimeter mungkin memiliki lebih dari satu baterai, yang bisa memiliki ukuran yang berbeda. Sekring disediakan untuk membantu melindungi pergerakan meter. Demikian juga, sering kali tersedia lebih dari satu sekring. Sekring yang baik diperlukan agar multimeter dapat bekerja dan baterai diperlukan untuk pengukuran hambatan/kontinuitas aliran listrik. 6 Temukan kenop Zero Adjustment pengatur nilai nol. Ini adalah kenop kecil, biasanya terletak di dekat tombol yang diberi label "Ohms Adjust", "0 Adj", atau semacamnya. Kenop ini hanya digunakan untuk rentang pengukuran ohm atau hambatan dalam keadaan probe kabel pengukuran saling menempel bersentuhan dengan satu sama lain. Putar kenop secara perlahan untuk mengeset jarum pada posisi 0 dalam skala Ohm. Jika baterai baru dipasang, seharusnya lebih mudah - jarum yang tidak dapat menunjuk ke nilai nol menunjukkan bahwa baterai lemah dan harus diganti.[2] Iklan 1 Atur multimeter ke mode ohm atau tahanan. Hidupkan multimeter ke mode ON jika ia memiliki saklar daya terpisah. Ketika multimeter mengukur tahanan dalam ohm, ia tidak dapat mengukur kontinuitas karena tahanan dan kontinuitas berlawanan. Ketika ada sedikit tahanan, kontinuitas akan besar, dan sebaliknya. Dengan ini, kamu dapat membuat asumsi tentang kontinuitas berdasarkan nilai-nilai tahanan yang diukur. Cari skala Ohm pada pemutar. Pada multimeter analog, skala ini biasanya terletak paling atas dan memiliki nilai tertinggi pada sisi kiri "∞", tak berhingga yang secara bertahap berkurang hingga 0 di sebelah kanan. Ini berkebalikan dari skala lain, yang memiliki nilai terendah di sebelah kiri dan tertinggi sebelah kanan.[3] 2Amati indikator multimeter. Jika kabel pengukuran tidak terhubung dengan apa pun, jarum atau penunjuk dari multimeter analog akan diam di posisi paling kiri, menandakan nilai tahanan tak berhingga atau "rangkaian terbuka." Hal ini aman dan berarti tidak ada kontinuitas atau sambungan arus antara kabel hitam dan merah. 3 Hubungkan kabel pengukuran. Hubungkan kabel hitam ke jack yang ditandai "Common" atau "-". Kemudian, hubungkan kabel merah ke jack yang ditandai dengan simbol Ohm Omega atau huruf "R" di dekatnya. Atur rentang pengukuran jika tersedia ke R x 100. 4 Sentuhkan masing-masing ujung kabel pengukuran dengan satu sama lain. Penunjuk multimeter akan bergerak ke arah kanan. Cari kenop pengatur nilai nol bertanda Zero Adjust, tekan dan putar sehingga meteran menunjukkan "0" atau mendekati "0" sebisa mungkin. Perhatikan bahwa posisi ini adalah "rangkaian pendek" atau "0 ohm" indikasi untuk rentang R x 1 ini. Selalu ingat untuk "menge-nol-kan" meteran segera setelah perubahan tahanan atau kamu akan menemukan kesalahan penunjukan nilai. Jika kamu tidak dapat mencapai nilai 0 ohm, hal ini dapat berarti baterai lemah dan harus diganti. Coba lagi melakukannya dengan baterai baru. 5 Ukurlah tahanan dari sesuatu, misalnya bola lampu yang masih baik. Cari dua titik kontak listrik dari bola lampu. Mereka akan menjadi anoda dan katoda. Ajaklah seseorang yang dapat membantu untuk memegang bola lampu pada kacanya. Tekan ujung kabel hitam pada anoda dan ujung kabel merah pada katoda. Lihat jarum bergerak, dari diam pada sebelah kiri lalu bergerak cepat ke 0 di sebelah kanan. 6 Coba rentang yang berbeda. Ubah rentang pengukuran ke R x 1. Nol-kan kembali multimeter untuk rentang ini dan ulangi langkah di atas. Amati pergerakan meteran ke kanan yang tidak secepat sebelumnya. Skala tahanan telah diubah sehingga setiap nomor pada skala R dapat dibaca langsung. Dalam langkah sebelumnya, setiap angka mewakili nilai terbaca dikali 100. Dengan demikian, 150 = pada pengukuran sebelumnya. Sekarang, 150 hanya 150. Sebagai contoh lain, pada skala R x 10, 150 berarti Skala yang dipilih sangat penting untuk pengukuran yang akurat. Dengan pemahaman ini, pelajari skala R. Skala ini tidak bersifat linier seperti skala lainnya. Nilai di sisi kiri lebih sukar dibaca ketimbang di sebelah kanan. Mencoba untuk membaca 5 ohm pada meteran di rentang R x 100 akan terlihat seperti 0. Akan jauh lebih mudah membaca nilai tersebut pada skala R x 1. Itulah sebabnya ketika menguji tahanan, kita harus menyesuaikan rentang terlebih dahulu agar pembacaan dapat diambil dari tengah ketimbang sisi kiri atau kanan. 7 Test tahanan di tangan. Gunakan rentang pembacaan R setinggi mungkin dan nolkan multimeter. Tempelkan secara lemas ujung kabel pengukuran pada masing-masing tangan dan baca meteran. Kemudian, cobalah menggenggam erat ujung kabel. Perhatikan tahanan yang berkurang. Lepaskan kabel dan basahi tangan. Pegang ujung kabel lagi. Perhatikan bahwa tahanan masih rendah. 8Pastikan pembacaan nilai telah akurat. Penting memastikan bahwa ujung kabel pengukuran tidak menyentuh apa pun selain perangkat yang sedang diuji. Perangkat yang telah terbakar tidak akan menunjukkan "rangkaian terbuka" pada meteran saat pengujian jika jarimu memberikan jalur alternatif penghantaran arus, seperti ketika menyentuh ujung kabel. Iklan 1 Atur meteran untuk menggunakan rentang tertinggi untuk tegangan AC. Dalam sebagian besar kasus, tegangan yang akan diukur memiliki nilai yang tidak diketahui. Untuk alasan ini, kisaran tertinggi dipilih sehingga rangkaian multimeter tidak akan mengalami kerusakan akibat tegangan yang lebih besar dari dugaan. Jika multimeter diatur ke rentang pengukuran 50 V, menghubungkannya dengan stop kontak standar PLN dengan tegangan 220 V dapat merusak multimeter hingga tidak bisa digunakan lagi. Mulailah dari rentang tertinggi lalu turunkan ke rentang terendah yang masih mampu menunjukkan nilai tegangan tersebut. 2Pasang kabel pengukuran. Masukkan probe hitam pada jack bertulisan "COM" atau "-". Berikutnya, masukkan probe merah ke "V" atau "+". 3 Tinjau skala tegangan. Mungkin ada beberapa skala volt dengan nilai maksimum yang berbeda. Rentang pengukuran yang dipilih dengan kenop pemilih akan menentukan skala tegangan yang terbaca. Nilai skala maksimum harus sesuai dengan rentang yang dipilih dengan kenop. Skala tegangan, tidak seperti skala ohm, bersifat linier. Skala ini akurat atau tidak berubah. Tentu saja akan jauh lebih mudah membaca 24 volt pada skala 50 volt dari pada skala 250 volt, yang tidak akan menunjukkan perubahan berarti antara 20 dan 30 volt. 4 Uji tegangan listrik dari sebuah stop kontak. Di Indonesia, nilai yang kamu harapkan adalah 220 volt. Masukkan probe hitam ke salah satu lubang stop kontak. Semestinya setelah hal ini dilakukan kabel pengukur hitam bisa dilepas tanpa bergoyang karena kontak di bagian dalam akan mencengkeram probe, seperti saat mencolokkan perangkat listrik lain. Masukkan probe merah ke lubang satunya. Multimeter semestinya menunjukkan nilai tegangan berkisar 220 volt. 5Cabut kabel pengukuran. Putar kenop pemilih ke rentang terkecil yang masih sanggup menunjukkan nilai terbaca 220. 6 Colok kembali kabel seperti sebelumnya. Multimeter dapat menunjukkan kisaran nilai antara 210 dan 225 volt. Pemilihan rentang penting untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Jika penunjuk tidak bergerak, ada kemungkinan mode pengukuran yang dipilih adalah DC ketimbang AC. Mode AC dan DC tidak kompatibel. Mode pengukuran yang digunakan harus benar. Jika tidak diatur dengan benar, pengguna akan keliru mengira tidak ada tegangan, yang bisa menjadi kesalahan yang berbahaya. Pastikan untuk mencoba kedua mode jika jarum penunjuk tidak bergerak. Atur multimeter ke mode AC volt, dan coba lagi. 7Usahakan agar tidak perlu memegang kedua probe. Bila memungkinkan, cobalah untuk menghubungkan setidaknya satu kabel pengukuran sedemikian rupa sehingga kamu tidak perlu memegang keduanya saat pengukuran. Beberapa meteran memiliki aksesoris mencakup capit buaya atau jepit lain yang akan membantu dalam hal ini. Meminimalkan kontak dengan rangkaian listrik mengurangi kemungkinan mengalami luka bakar atau cedera secara drastis. Iklan 1Pastikan kamu telah mengukur tegangan awal. Kamu perlu menentukan apakah rangkaian bersifat AC atau DC dengan mengukur tegangannya seperti yang dijelaskan dalam langkah-langkah sebelumnya. 2 Atur multimeter pada mode ampere AC atau DC tertinggi yang mungkin dari alat. Jika rangkaian yang akan diuji adalah AC tetapi meteran hanya mampu mengukur arus DC atau sebaliknya, berhenti. Multimeter harus diatur pada mode yang sama AC atau DC seperti tegangan agar tidak hanya menunjukkan nilai 0. Sadarilah bahwa kebanyakan multimeter hanya akan mengukur arus yang bernilai amat kecil, yakni pada kisaran μA dan mA. 1 μA = 0,000001 ampere dan 1 mA =0,01 ampere. Ini adalah nilai arus yang mengalir pada rangkaian elektronik pada umumnya, yang secara nyata ribuan dan bahkan jutaan kali lebih kecil daripada pada rangkaian otomatif atau perangkat listrik rumahan. Hanya sebagai acuan, sebuah bola lampu 100W / 120V memiliki arus 0,833 ampere. Nilai ini memungkinan merusak meteran dan tidak bisa diperbaiki. 3 Pertimbangkan menggunakan amperemeter jepit clamp-on. Ideal untuk pemilik rumah. Sebagai contoh, gunakan multimeter ini untuk mengukur arus melalui resistor 4700 ohm pada tegangan DC 9 volt. Untuk melakukan hal ini, masukkan probe hitam ke dalam jack bertulisan "COM" atau "-" dan masukkan pen merah ke dalam jack bertulisan "A". Matikan listrik pada sirkuit. Buka bagian sirkuit yang akan diuji satu padanya atau yang lain dari resistor. Hubungkan meteran secara seri sehingga menutup rangkaian. Sebuah amperemeter disusun secara seri dengan rangkaian untuk mengukur arus. Hal ini tidak dapat dilakukan "terbalik" multimeter bisa rusak. Amati polaritas. Arus mengalir dari arah positif ke negatif. Atur rentang pengukuran arus ke nilai tertinggi. Nyalakan multimeter dan turunkan rentang pengukuran arus untuk memungkinkan pembacaan yang akurat. Jangan gunakan rentang terlalu kecil agar tidak terjadi kerusakan. Semestinya diperoleh pembacaan sekitar 2 mA, sesuai Hukum Ohm, I = V / R = 9 volt / 4700 = 0,00191 A = 1,91 mA. 4Waspadai keberadaan tapis kapasitor atau komponen lain yang membutuhkan surge lonjakan arus ketika diaktifkan. Bahkan meskipun arus yang diperlukan untuk operasi rendah dan berada dalam rentang sekring multimeter, surge bisa berkali-kali lebih tinggi, karena kondisi awal tapis kapasitor kosong, hampir seperti sebuah rangkaian singkat. Sekring hampir pasti akan rusak jika alat yang diukur mengalami lonjakan arus berkali-kali lipat lebih tinggi dari batas nilai sekring. Dalam setiap kasus, gunakanlah rentang pengukuran yang terlindungi sekring bernilai tinggi dan berhati-hatilah. Iklan Jika multimeter berhenti bekerja, periksa sekring. Kamu dapat mengganti sekring rusak dengan sekring yang dibeli dari toko elektronik. Ketika kamu memeriksa setiap bagian untuk kontinuitas aliran listrik, matikanlah daya. Ohmmeter memasok listrik mereka sendiri dari baterai internal. Menyalakan ketika menguji tahanan akan merusak meteran. Iklan Peringatan Hargailah listrik. Jika kamu tidak tahu-menahu, bertanyalah dan meminta tolong kepada seseorang yang lebih berpengalaman. Selalu periksa multimeter menggunakan sumber tegangan yang baik untuk memverifikasi kelayakan pakai sebelum menggunakannya. Sebuah voltmeter yang rusak akan selalu menunjukkan 0 volt terlepas dari nilai tegangan yang tersedia. Jangan pernah menghubungkan multimeter pada baterai atau sumber tegangan jika sudah diatur untuk mengukur arus ampere. Ini adalah salah satu penyebab umum multimeter meledak. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Multimeter. Lebih disarankan menggunakan multimeter digital daripada analog. Multimeter digital lebih otomatis dan mudah dibaca. Karena bersifat elektronik elektronik, perangkat lunak bawaan multimeter digital membantunya menahan hubungan listrik yang salah dan menyesuaikan rentang dengan lebih baik ketimbang jarum mekanis pada multimeter analog. Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Salah satu komponen yang penting untuk melengkapi instalasi kelistrikan di rumah adalah meteran listrik. Meteran listrik kwh merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah pemakaian listrik. Biasanya alat ini dipasang menempel di dinding. Namun tahukah Anda bagaimana cara meteran listrik dihitung ? Dan bagaimana pula cara membaca meteran listrik? Untuk Anda yang ingin mengetahui informasi lengkapnya, bisa membaca artikel dibawah ini. Cara Meteran Listrik Cara Membaca Meteran Listrik Mengetahui bagaimana cara meteran listrik dibaca penting diterapkan. Dengan mengetahui bagaimana caranya, Anda akan mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik bulanan. Perlu diketahui bahwa ada dua jenis meteran yang biasa digunakan sehari – hari yaitu meteran prabayar dan pascabayar. Bentuk kedua meteran tersebut hampir sama, namun deretan angka yang ada memiliki maksud yang berbeda. Untuk Anda yang ingin mengetahui bagaimana cara membaca meteran listrik prabayar dan pascabayar, berikut penjelasannya 1. Meteran Listrik Prabayar Jenis meteran yang pertama adalah meteran listrik prabayar. Meteran ini tergolong meteran yang baru kemunculannya. Listrik prabayar ini menggunakan pulsa untuk menggunakannya. Jadi, Anda mengisi pulsa terlebih dahulu untuk menggunakan listrik. Cara menggunakannya, Anda bisa membeli sejumlah daya listrik dengan harga pulsa tertentu. Nantinya Anda akan diberi deretan angka yang digunakan untuk mengisi daya listrik prabayar tersebut. Baca Juga Belanja Aman Sparepart Mesin-Mesin Industrial Terlengkap Di ! Masih di Bawah Naungan PT. Badja Abadi Sentosa Angka yang tertera merupakan KWH yang bisa digunakan pada alat elektronik. Biasanya jika listrik akan habis, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi sebagai alarm peringatan. Cara menghitung meteran listrik prabayar cukup mudah, biasanya menggunakan bilangan bulat dengan bilangan desimal seperti 21,75 KWH, artinya 21,75 menyebutkan besaran KWH nya. Selama pemakaian, bilangan yang ada pada token tersebut akan berkurang, dan jika melakukan pengisian token atau listrik maka jumlahnya akan bertambah. 2. Meteran Listrik Pascabayar Jenis meteran listrik yang kedua yaitu meteran listrik pascabayar, meteran ini termasuk jenis lama. Di mana Anda bisa membayar tagihan listrik bulanan setelah menggunakannya. Cukup mudah untuk membaca meteran ini yakni terdapat dua macam angka didalamnya. Angka pertama yaitu bilangan bulat, dan angka yang kedua merupakan bilangan desimal. Bilangan bulat ditandai dengan warna hitam, sedangkan bilangan desimal ditandai dengan warna merah pada bagian belakang. Deretan angka pada meteran tersebut merupakan banyaknya daya yang telah digunakan dengan satuan KWH atau kilowatt hour. Cara Meteran Listrik Cara Menghitung Meteran Listrik Berikut ini merupakan cara menghitung meteran listrik yang perlu Anda ketahui Perlu diketahui bahwa besaran tarif untuk listrik berbeda-beda tergantung dengan tegangan listriknya. Misalkan tarif untuk tegangan listrik rendah sebesar KWH, 1/900 VA RTM sebesar Untuk tegangan menengah sebesar Rp1. 115/KWH, dan tegangan tinggi sebesar Rp997/KWH. 1. Meteran Prabayar Misalnya sebuah rumah memasang instalasi listrik dengan golongan 900 VA, kemudian pemiliknya membeli token listrik Token tersebut kemudian dikonversikan menjadi energi. Untuk golongan 900 VA tarif dasarnya adalah maka, Lihat Produk Kami KWH Meter Single Phase KWH = 73,96. Angka inilah yang muncul pada meteran. Perlu diketahui bahwa ketika tertulis angka 1 KWH maka artinya pengguna bisa menggunakan 1000 Watt dalam waktu satu jam. Lalu bagaimana dengan hasil 73,96 KWH? Maka Anda bisa mengkonversikan angka tersebut menjadi satuan Watt hour yaitu dikali 1000 menjadi Wh. Itulah energi listrik yang bisa digunakan. Lihat Produk Kami KWH Meter Three Phase Misalkan dalam satu rumah menggunakan daya listrik sebesar 100 Watt dalam waktu 24 jam. Maka, Wh 100 Watt = 739,6 jam. Maka, token yang diisi sebesar dengan golongan daya 900 VA, token habis dalam waktu kurang lebih 30 hari. 2. Meteran Pascabayar Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa deretan bilangan pada meteran adalah banyaknya daya yang telah digunakan dengan satuan kiloWatt hour. Jadi, ketika suatu rumah selama satu jam menyalakan listrik dengan daya 1000 Watt, angka satuan pada meteran naik 1. Rumus pemakaian listrik = banyak peralatan x daya listrik x waktu 1000 Seperti contoh - 5 lampu 20 Watt menyala selama 10 jam per hari, maka5 x 20 x 10 = 1000 Watt -1 AC 1000 Watt menyala selama 8 jam per hari, maka1000 x 8 = 8000 Watt -1 Kulkas 250 Watt menyala 24 jam, maka300 x 24 = 6000 Watt Total meteran adalah sebagai berikut 1000 + 8000 + 6000 = Watt per hari Untuk mendapatkan satuan KWH per hari adalah 1000 = 15 KWH per hari. Jika Anda mengetahui cara menghitung meteran sendiri, maka Anda bisa memperhitungkan besaran biaya yang dikeluarkan tiap bulannya. Misalnya angka yang tertera adalah 25265, Anda bisa mencari tahu besaran daya listrik bulan ini. Caranya cukup mudah, Anda tinggal mengurangi bilangan yang ada pada meteran dengan bilangan yang ada pada struk tagihan listrik bulan lalu. Berikut contohnya Pemakaian bulan ini = bilangan pada meteran - bilang pada struk bulan lalu = 25265 - 25200 = 65 kWh. Artinya penggunaan listrik pada bulan itu sebesar 65 KWH. Selanjutnya tinggal dikalikan dengan besaran tarif dasar sesuai dengan golongannya. Maka, 65 KWH x Rp Untuk golongan 900 VA = Jadi, estimasi tagihan listrik yang akan dibayar sebesar Rp Cara Reset Meteran Listrik Bagi pengguna meteran listrik, tentunya pernah mengalami meteran listrik error, sehingga Anda perlu meresetnya. Tak perlu bingung, karena cara reset meteran listrik cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri. Berikut adalah caranya 1. Matikan dan cabut semua alat elektronik 2. Masukkan kode reset dengan cara A. Matikan meteran listrik selama 15 menit B. Hidupkan kembali dengan memasukkan kode 00 Apabila Anda belum yakin untuk mereset meteran sendiri, maka Anda bisa menghubungi petugas PLN. Itulah informasi cara meteran listrik mulai dari membaca meteran, menghitung, hingga mereset meteran listrik.
Artikel ini akan membahas cara membaca meteran listrik secara mandiri yang bisa Anda lakukan sendiri. GENTENG, - Senior Manager Komunikasi dan Umum Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Timur PLN UID Jatim A Rasyid Naja mengajak para konsumen untuk membaca meteran listrik secara mandiri. Caranya, dengan menggunakan fitur Swadaya Catat Angka Meter SwaCAM melalui aplikasi PLN Mobile maupun WhatsApp Messenger. "SwaCAM melalui aplikasi PLN Mobile ataupun 123, dengan nomor 08122123123," kata Rasyid melalui keterangan tertulisnya, Jumat 21/5/2021. Rasyid menyatakan, fitur SwaCAM bisa memberikan transparansi pemakaian listrik bagi pelanggan. Dengan begitu, bisa mempermudah pelanggan untuk mengetahui estimasi tagihan listrik di bulan berikutnya. Caranya pun mudah, pelanggan hanya perlu mengirim foto angka stand meter. Nantinya, foto stand meter itu akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik. "Baca meter mandiri bisa dilakukan oleh pelanggan, mulai tanggal 24 sampai 27 setiap bulannya," ujarnya. Rasyid menuturkan, dalam menjalankan prosesnya melalui SwaCam di aplikasi PLN Mobile, dinilai lebih cepat, mudah, dan akurat. Namun, apabila pelanggan tak bisa mengirimkan angka stand dan foto pada tanggal baca mandiri yang disediakan pada tanggal 24 sampai 27, angka stand yang akan digunakan adalah hasil dari baca petugas PLN. Rasyid menyebutkan, jumlah pelanggan PLN yang telah memanfaatkan SwaCam melalui WhatsApp Messanger di Jatim mencapai pelanggan. Sedangkan, pelanggan memilih menggunakan aplikasi PLN Mobile. Rasyid memaparkan, mulai bulan Mei 2020, PLN kembali melaksanakan pembacaan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar. Dalam melakukan pembacaan meter ke rumah pelanggan, menggunakan standar APD dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Penyebaran Covid-19 atau sesuai protokol kesehatan prokes. Rasyid mengatakan, jika pelanggan tak bisa mengirimkan foto angka stand meter maupun lokasi kWh meter, maka tak bisa didatangi oleh petugas PLN. Dengan begitu, pemakaian listrik akan diperhitungkan rata-rata 3 bulan terakhir. "Pengiriman angka stand & foto kWh meter oleh pelanggan diluar dari tanggal yang telah ditetapkan, 24-27, maka tidak akan dijadikan angka dalam perhitungan tagihan listrik," tuturnya. Setiap 3 bulan, PLN akan melakukan pencocokan angka stand kWh meter khusus hasil kiriman pelanggan dengan angka faktual hasil pembacaan petugas PLN. Kemudian akan dilakukan penyesuaian pada perhitungan tagihan listrik masing-masing hunian pelanggan. Rasyid berharap, pelanggan mengirimkan angka dan foto stand sesuai yang tertera di kWh meter. Sehingga, tak akan terjadi penyesuaian tagihan turun maupun naik secara berlebihan. Itulah informasi cara membaca meteran listrik secara mandiri yang bisa Anda lakukan.
Cara Mengetahui Kapasitas Daya kWh Meter Listrik Rumah – Kondisi listrik di setiap rumah tidak sama dan dipengaruhi daya meteran. Semakin tinggi daya yang digunakan akan semakin besar pula biaya listrik yang perlu dikeluarkan. Selain itu, besaran daya listrik juga menentukan jumlah alat listrik yang dapat digunakan. Sebuah rumah dengan daya listrik rendah pastinya perlu menyesuaikan kebutuhan dan tidak boleh berlebihan. Jika melewati batas daya yang diberikan, listrik bisa mati dan aktivitas di rumah menjadi terganggu. Cara Mengecek Kapasitas Daya Listrik di Meteran RumahDaftar IsiCara Mengecek Kapasitas Daya Listrik di Meteran Rumah1. Mengecek Daya Listrik Melalui Meteran2. Mengecek Daya Listrik Melalui Website PLN3. Mengecek Daya Listrik Melalui Aplikasi Pengisi ListrikFungsi Mengetahui Kapasitas Daya Meteran Listrik Daftar Isi Cara Mengecek Kapasitas Daya Listrik di Meteran Rumah 1. Mengecek Daya Listrik Melalui Meteran 2. Mengecek Daya Listrik Melalui Website PLN 3. Mengecek Daya Listrik Melalui Aplikasi Pengisi Listrik Fungsi Mengetahui Kapasitas Daya Meteran Listrik Canva/Sasirin Pamai’s Images PLN sudah memberikan daya listrik standar, mulai dari 450, 900, 1300, dan 2200 KVA. Tidak semua bisa memahami kode-kode yang tercantum pada meteran. Jika penasaran dengan cara untuk mengecek kapasitas daya kWh meter listrik di rumah, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. 1. Mengecek Daya Listrik Melalui Meteran Setiap meteran listrik yang ada di rumah memiliki kode-kode tertentu, misalnya kode CL. Cobalah untuk memperhatikan kode CL yang tertera pada meteran. Kode tersebut ternyata memuat informasi daya listrik yang digunakan. Adapun arti dari kode CL pada meteran listrik diantaranya CL 2 = 450 kVA CL 4 = 900 kVA CL 6 = 1300 kVA CL 10 = 2200 kVA CL 16 = 3500 kVA kVA atau Kilo Volt Ampere menyatakan satuan daya nyata dan ditambah aktif power. Daya listrik juga dapat dihitung secara manual dengan menggunakan kode CL pada meteran. Caranya cukup mudah. Kalikan angka pada kode CL dengan besar daya dasar 220 kVA. Contohnya adalah 450 kVA diperoleh dari hasil kali angka 2 pada CL 2 dengan 220 kVA. Hasil perhitungan kemudian dibulatkan pada angka yang paling mendekati. Cara Membaca Kode-Kode pada Meteran Listrik Pada meteran, kamu sering menjumpai ada kode-kode atau huruf dan angka tertentu. Ternyata kode tersebut bukan tanpa makna. Ada arti tersembunyi di balik kode pada meteran listrik, misalnya. Kode CL6 = 6 A Ampere Angka 230/400V 50Hz = 220 V Volt Untuk menghitung daya listrik Watt di rumah adalah dengan mengalikan arus listrik dan tegangan. Kalikan 6 Ampere dengan 220 Volt. Daya listrik 6 A x 220 V = 1320 VA Dapat diketahui bahwa daya listrik yang digunakan di rumah tersebut adalah 1300. Hasil perhitungan dibulatkan agar penyebutannya menjadi lebih mudah. Namun, kondisi di setiap rumah yang tidak sama juga membutuhkan cara penghitungan tersendiri. Misalnya, apabila di rumahmu yang tertulis pada meteran adalah CL10, artinya arus yang digunakan adalah 10 Ampere. Jika yang tertulis adalah CL4, arusnya adalah 4 Ampere. Langkah untuk cara mengetahui kapasitas daya listrik pun sama, tinggal dikalikan 220/230 V. Dengan metode tersebut, kamu bisa mengetahui besar daya listrik yang terdapat di rumah. Angka 6000 = menunjukkan rated breaking capacity MCB. Angka tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kemampuan kerja MCB dapat dikatakan baik sampai arus maksimal 6000 A. Kasus ini seringkali terjadi ketika ada hubung singkat arus listrik. Jika angkanya di atas 6000, MCB akan mengalami kerusakan. Angka “3” = menunjukkan I2t classification. Angka tersebut menggambarkan karakteristik energi maksimal arus listrik yang bisa melalui MCB. Angka 1 dan 2 di sebelah kiri = Simbol fungsi MCB untuk proteksi beban penuh dan hubung singkat. Apabila kamu melihat dua simbol berdampingan, MCB-nya adalah 2 poles. Umumnya, di lingkungan perumahan digunakan tipe MCB 1 pole hanya kabel phase saja yang diproteksi 2. Mengecek Daya Listrik Melalui Website PLN Kemudahan yang ditawarkan PLN berupa pengecekan daya listrik bisa kamu manfaatkan. Kunjungi laman layanan online PLN dan isikan data yang diperlukan. Pada bagian identitas pelanggan’, kamu dapat menggunakan nomor meteran atau IDPEL Id Pelanggan sesuai listrik yang digunakan di rumah. Misalnya listrik meteran atau listrik token pulsa. Setelah memasukkan nomor meteran atau IDPEL, klik cari’. Tunggu website menampilkan data secara lengkap. Website PLN tidak hanya memberikan info daya listrik saja. Bahkan, riwayat pembelian token dan tarif listrik juga bisa diketahui. 3. Mengecek Daya Listrik Melalui Aplikasi Pengisi Listrik Kamu bisa tahu cara mengetahui kapasitas daya listrik dengan melakukan pembayaran listrik secara online. Saat ini sudah terdapat banyak aplikasi online untuk membantu pembayaran. Contoh aplikasi tersebut misalnya OVO, GoPay, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan aplikasi serupa. Bahkan, saat ini pembayaran listrik juga dapat dilakukan melalui internet banking dan SMS banking. Cara mengetahui daya listrik melalui aplikasi bisa dilakukan dengan memasukkan kode pelanggan. Selanjutnya, kamu perlu memilih jenis tagihan listrik, misalnya melalui pulsa prabayar atau bill pascabayar. Ikuti proses pada aplikasi tersebut sebelum melakukan pembayaran. Nantinya, aplikasi akan menampilkan sejumlah tagihan beserta rincian informasi daya listrik. Dari situlah kamu bisa mengetahui daya listrik meteran. Fungsi Mengetahui Kapasitas Daya Meteran Listrik Setelah mengetahui cara mengecek kapasitas daya meteran listrik di atas, apakah kamu sudah mempraktikkannya? Manfaat menguntungkan bisa kamu dapatkan dengan mengetahui info kapasitas meteran dan cara mengetahui kapasitas daya listrik, antara lain seperti 1. Bisa Menentukan Penambahan Daya atau Tidak Sebelum kamu mengetahui daya meteran listrik rumah, mungkin saja kamu bertanya-tanya ketika meteran listrik sering mati. Apalagi jika peralatan elektronik di rumah dinyalakan bersamaan. Setelah tahu cara mengecek daya listrik, kamu pun bisa menganalisis penyebab masalah yang terjadi. Jika daya listrik di rumah terlalu kecil, kamu bisa menambah daya dan menghubungi PLN. Hal sebaliknya juga bisa kamu lakukan apabila ingin mengurangi daya listrik di rumah. 2. Dapat Mengatur Penggunaan Alat Elektronik Daya listrik yang besar kerap menjadi alasan penghuni rumah merasa bebas untuk menyalakan alat-alat elektronik. Bahkan, alat elektronik yang membutuhkan listrik berdaya besar tetap dibiarkan menyala meskipun tidak digunakan. Dengan mengetahui daya listrik di meteran, penggunaan alat elektronik bisa dikontrol. Misalnya, kamu tidak bisa menyalakan AC, oven, dan air dalam waktu bersamaan. Contoh lainnya adalah larangan untuk mengoperasikan listrik berdaya besar secara bersamaan. 3. Belajar Menghemat Listrik Perbedaan daya listrik sangat berpengaruh pada biaya beban dasar yang harus dikeluarkan. Semakin tinggi daya listrik pada meteran rumah, semakin besar pula biaya tagihan yang perlu dibayar pemilik. Setelah kamu tahu kapasitas daya listrik di rumah, pastinya kamu tidak ingin biaya tagihan membengkak. Jadi, kamu bisa mulai menghemat listrik dengan cara mengurangi pemakaian alat elektronik yang tidak digunakan. Alternatif lainnya adalah dengan memanfaatkan alat-alat yang tidak membutuhkan listrik. Demikian informasi mengenai berbagai macam cara mengetahui kapasitas daya listrik rumah. Sebelum tenggang waktu pembayaran tiba, periksa kapasitas daya listrik agar kamu bisa memperkirakan besaran tagihan listrik. Dengan demikian, kamu tidak akan terkejut apabila mendapatkan tagihan pembayaran listrik. Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah
cara membaca meteran listrik